Menggenggam Batam

Akhir April 2015 silam saya mengambil cuti tahunan untuk sejumlah
kepentingan dunia akhirat. Aseek.




Namanya juga cuti ya, apalagi agenda ini tak biasa sudah barang tentu menjadi sebuah hal yang
sangat dinanti -nantikan. Tapi sory ya bro en sist, di tulisan kali ini, agenda yang tak biasa itu ga bisa saya paparkan yak, rahasia negara soalnya.

Tapi kalo soal kehebohan saya jalan-jalan di Batam dan ngapain aja selama pulang kampung, pasti akan saya ceritakan dengan riang gembira. Like usually...

Eh eh kok ke Batam? mau belanja barang elektronik??

Ennah itu dia. Critanya saya mau ke Singapura melalu cara yang ga biasa dari Jakarta. Saya udah menyusun segala sesuatunya untuk solo traveling ke sana. Dua bulan sebelumnya deh, sampe saya beli guiding book segala lho.

Jakarta flight ke Batam, trus naik ferry buat nyebrang ke singapura. Kalo Jkt-Sin, basik. Terlalu biasa. Kalo via Batam, ada tiga pengalaman di tiga daerah yang berbeda yang tentunya punya kehebohan tersendiri. Kan saya sukanya yang heboh hebring krumpiyang kek piring pecah.

Oke trus?

Saya udah mensurvei mulai dari perkiraan biaya, agenda foto-foto hingga melobi kontributor tvOne yang di Batam agar bisa dapet voucher gratis nyeberang ke Singapura. Hahahaha...tetep dong mencari gratisan agar perjalanan terasa menantang!
Halah, alesan!

Saya begitu ingin kesana, dan untuk menyemangati diri, tiket pesawat JKT-BTM udah dibeli sebulan sebelumnya. Mendekati hari H, kok makin lama makin ga mau kesana. Enggak tau knapa juga, tiba-tiba kebayang wajah nyokap. Mungkin, nyokap kangen banget sama saya, takutnya kalo saya jadi ke singapura, bisa nambah berhari-hari. Maklum bujang, traveling sendirian bisa macem-macem tanpa harus berkompromi ini itu dengan orang lain.

Itu artinya juga jadwal Batam-Padang jadi mundur. Padahal saya juga kangen banget sama nyokap, rumah dan kakak-kakak. So, tanpa harus berdebat panjang lebar akhirnya saya putuskan cukup ke Batam aja, nginep semalem dan esoknya langsung ke Padang. Mayanlah, pengen tahu gimana
kehidupan malam di Batam yang tersohorrrr ituh.

Dan Jumat siang, empat hari sebelum gajian itu, akhirnya saya bener-bener udah duduk manis di ruang tunggu Soetta. Yihaaa....plesssiran!

Hati riang deh. Durasi Jakarta-Batam 1.5 jam doang. Naik citilink, lebih murah dari Lion. Meski durasi terbang antara JKT-PDG dan JKT-BTM  sama, tapi ongkosnya jauh berbeda. Jauh lebih murah ke Batam. Jika beruntung dapet 400 ribuan. Seperti biasa, saya pesen kursi paling belakang deket jendela ya mba.

Kenapa? berharap penerbangan sepi, saya sendirian duduk, itu rasanya niqmaaaaat banget!

Saat mengangkasa, agak ajrut-ajrutan gitu. Maklum Sumatera lagi seneng turun hujan. Ketika udah deket-deket Pulau Batam, saya melihat langit di luar sana mulai cerah. Saya buka penutup jendela, dan mulai menatap. Dan wow, subhanallah, Allah maha besar!!!

Gugusan pulau-pulau kecil dan sedeng itu, seperti serpihan lumut yang mengapung di air sawah!
Pemandangan ini terasa begitu menakjubkan. Saya ga bosen-bosen mengintip, foto-foto dan meng-O. Apa yang saya lihat saat ini  agak mirip dengan perjalanan ke Tarakan Kalimantan Timur. Luasss, dan banyak serpihan pulau berserakan.

"Mulanya saya pikir Pulau Batam itu ya, seonggok Pulau doang, eh tahunya banyak pulau-pulau kecil mengitarinya," sebut saya dalam hati sambil terus melongo di jendela.

Pesawat pelan-pelan mendekat ke bandara. Sepanjang itu juga, saya makin heran. Banyak amat pulaunya? dimana kota Batamnya? Trus pesawat makin turun. Ih makin aneh deh. Pulau, trus ditengah-tengahnya hutan gosong abis kebakar. Trus laut lagi, trus pulau lagi, dan
disini udah mulai tampak kepadatan, terbukti banyak rumah dan pabrik. Trus laut lagi, pulau lagi. Sett daaaah....Batamnya dimana?

Capek deh.  Keknya yang saya lalui tadi pulau-pulau aneh deh. Yang lebat bangetlah sama poon, trus ketemu pulau lagi, ya ng gosonglah, trusketemmu pabrik-pabrik. Cusss ah, Batamnya dimana sih?

"Penumpang yang terhormat, waktu mendarat sudah dekat...."

Setttt daaahh...masih jauhhhh ternyata!

Berasa di PHP-in nih. Ah bodo ah. Bete. Batamnya entah dimana. #ngambek

Saya jadi kehilangan rasa antusias. EEh, pesaawatnya nukik tajem, eh ujung bandaranya keliatan. Ha? Udah nyampe? Huuffttt....negeri yang aneh!






****

Tiba di Batam.

Sebelumnya, jauh sebelum terbang ke Batam, saya udah menghubungi sejumlah orang baik yang bermukim di Batam, mereka adalah:
1. Kamal : Temen baik banget semasa penyiar radio dulu di Padang. Seorang profesional sukses bergaji dua dijit.

2. Tuty : Adiknya temen kuliah yang kerja di Batam dan cukup tahu seluk Batam, profesional pemula.

3. Ella : Temen baik banget semasa di Sushi FM dulu dan CPNS.

Menghubungi orang-orang tersebut guna mencari tahu kemana, dimana dan bagaimana jika saya udah nyampe Batam.

Setelah menimbang-nimbang dan memikirkan value editnya, semuanya menyarankan ketemuan di:

1. Batam Center.

Batam Center itu sejenis salahsatu pusat bisnis dan pemerintahan di Batam setelah kawasan Nagoya. Kenapa gitu? secara luas, kawasan Batam Center gak seluas
Nagoya. namanya aja Batam Center, sejumlah unit usaha berpusat di sini. Semisal, kantor Walikota, Bank Indonesia, Pelabuhan dan Mall, serta lapangan luas
yang dijadikan alun-alun.

Dari Bandara menuju Batam Center juga ga sejauh jika ke Nagoya. Seingat saya sih, 20 menitan nyampe.

Nah, begitu kelar pipis-pipis dan rapi-rapian, saya memulai perjalanan yang sebenarnya. Di bandara Hang Nadim banyak jasa transportasi sih. Semisal bus Damri, taksi hingga ojek. Lalu tentu saja jualan utama Batam, counter yang menjual tiket penyebrangan ke singapura.  Berjubel berjejer, tiggal pilih sesuai selera dan isi kantong deh.

Lalu, jika dari bandara mau ke batam center yang praktis dan murah apa ya?

Kamal+Tuty+Ella: naik bus damri.. Tarifnya hanya Rp22.000
Sayapun menuju ke counter Damri.
"Mba, saya mau ke Mega Mall Batam Center, dari sini naik apa ya?"
"Bisa damri, tapi ga langsung. Nyambung lagi naik angkot kesana,"

Ok bai bai. Repot naik turun nenteng-nenteng.

Lalu

"Kalau naik taksi, disini pada pake argo atau borongan ya mba?"
"Bisa dua-duanya,"
"Lebih murahan mana mba?"
"Borongan aja, tawar aja 70 ribu bang,"
"emang kalau pake argo brapaan?"
"Ya diatas 70 ribu bang," jawaban si mba

Naik taksi borongan ini juga direkomendasikn oleh Kamal+Tuti+Ella. Karena ga ada angkot juga dari Bandara Hang Nadim.

Rencana saya sih gitu, biar seru, naik angkot aja. Murah kan??? Hahahaha....

Dan kemudian,

"Makasi ya mba,"
"iya sama-sama bang, selamat datang di Batam"

Saya melipir ke luar bandara dan menyeret travel bag menyusuri pintu kedatangan. Hmmm....sosana bandara nya 11-12 sama BIM. Sepi-sepi nyebelin gitu. Nyebelin karena banyak calo, yang mendekat, menawarkan transportasi.

"no, thanks,"

Karena ga buru-buru juga, karena janjian sama ke tiga makhluk itu sorean jam 4an, jadinya saya jalan-jalan gagah aja dulu. Sekalian liat-liat daerah oranglah, mendengar percakapan orang dan menyaksikan sisi lain bandara Hang Nadim.

"Bang, ke mall batam center brapaan?"
"90"
"Ih, mahal banget. Sebulan lalu masih 70 ribu," ujar saya boong. Kadang ini harus diperlukan biar ga kena tipu.
"Tambah 10 ribu lah,"
"Enggak 70, mahasiswa gini juga bang," sebut saya boong lagi.
"Ya udah tambah 5 ribu deh, jauh lho,"
"Enggak,"

Saya pun melipir angggun. Ngarep sebenernya dia nyuitin balik, hahahah...eh manggil balik gitu. Taktik lah yauw.

1 2 3 4 5 6 dan...

"Ya udah deh bang, yuk!"
"Yes!"

Taksi di dapat dengan harga sesuai rekomendasi.

Taksi warna ijo taik itupun kemudian meluncur dengan tenang menjauh dari Bandara. Sepanjang perjalanan, saya begitu merasa bersyukur banget bisa bebas dari Jakarta. Jalanan yang sepi di sini membuat otak saya jadi adem, sumpah ga lebay ini mah. Apalagi Jakarta lagi lebay-lebaynya, karna lagi berlangsung peringatan 60 tahun KAA. Pas banget momennya saya plesiran.

"Dari Jakarta mas?" tanya si abang tukang Taxi
"ho oh bang,"

Perkenalan ini akhirnya berlanjut dengan obrolan seru soal pilihan politiknya saat pilpres dulu, yang mencoblos Prabowo.

Hahahah...meski sebenarnya ogah bahas politik saat liburan ini, tapi karena obrolannya seru, alhasil sepanjang jalan kita ngrumpiin soal pemerintahan Jokowi.

"Asli dari mana bang?"  tanya saya penasaran, karena logatnya Minang banget.
"Padang,"
"Samo wak mah bang,"

Hahahahah....dan perbincangan kamipun kian heboh.

Sambil ngorol itu, saya ga bosen-bosen mengalihkan pembicaraan. Hahah...politik mulu yang dibahas. Cape otak saya, udah makanan sehari-hari.

"Bang, batam ini ibukotanya provinsi Riau?" tanya saya. Saya melirik dari kaca, terlihat expresinya agak bete, karena dengan kurang ajarnya saya memotong pembicaraannya soal politik,
hihihihihi...

"Enggk, ibukota provinsinya Tanjung Pinang bang,"
"Jauh?"
"Ya nyebrang lagilah, satu jam naik ferry,"
"Ramean mana?"
"Ya batamlah bang. Disana cuman ada ramayana, dan kantor gubernur, dan industri ga serame di Batam,"

Oooo

Jadi:
Provinsi Kepulauan Riau secara keseluruhan adalah wilayah kepulauan. Ada 4 kabupaten dan kota dengan jumlah 2.408 pulau besar kecil yang 30 persennya belum bernama dan berpenduduk. Ibukotanya Tanjung Pinang yang ada di Pulau Bintan. Sementara Kota Batam ada di Pulau Batam, dan menjadi kota  terbesar di provinsi ini. Jauh mengalahkan Tanjung Pinang.  Batam merupakan kota dengan populasi terbesar ke tiga  di Sumatera setelah Medan dan Palembang.
Penduduknya per April 2012 berjumlah 1.2 juta jiwa. Hampir semua ras ada disini, melayu, tionghoa, minang, batak, jawa hingga flores!

Provinsi kepulauan riau adalah hasil pemekaran provinsi Riau pada tahun 2002. Gitu deh. Baik Batam atau Provinsi Riau, kalo buka di wikipedia, selalu menampilkan foto Jembatan Barelang, yang terletak di Kota Batam sebagai maskot. Jembatan ini jadi kebanggaan orang Batam.
Sampai ada slogan begini lho, Belum Ke Batam kalo belum ke Jembatan Barelang.


Ho oh, gitu.

Puas ngobrol ga jelas gitu, akhirnya taxi masuk ke Mega Mall Batam Center. Penampakan Mallnya persis dengan hasil googling saya. Artinya apa? Saya
ga nyasar.

====

Wow, sepiiii!

Saya selalu seneng ketemu mall gede, luas, ga brisik gini. Ga banyak juga yang buka lapak kecil-kecilan jualan aksesoris gitu.

Jadinya saya begitu merasa lebih private. Atau jangan-jangan sepi karena ini masih jam kerja dan bukan weekend? Hmmm....

Bisa aja sih.

Satu jam menjelang ketemuan sama Ella, saya coba menyusuri gerai demi gerai di mall ini. Namanya juga ke Batam, saya ingin membuktikan omongan orang, bahwa belanja elektronik di Batam itu murah. Trus, kalo di Batam bisa ketemu barang-barang made ini singapur gitu.

Tapi setelah sejam muter-muter, sama aja sama Jakarta ah. Dan saya ga tertarik samsekali shopping disini, di mall ini.

Dan sore itu akhirnya saya ketemu Ella beserta suami dan anaknya. Banyak banget obrolan ngalor ngidul dibahas penting ga penting. Namanya juga temen lama, temen baik dan deket pernah sekantor dulu, jadinya obrolan ga abis-abisnya soal masa lalu.

Ternyata usut punya usut, Ella sekarang kerja jadi PNS di Pemkot Batam. Hebat dan selamat. Ella dan suami kemudian banyak cerita mengenai bagaimana karakter masyarakat Batam dan seperti apa kebiasaan lokal di sini. Angkot sih ada, cuman agak aneh. Gede, dan duduknya ga hadap-hadapan. Udah gitu sangat jarang dan ribet soal trayek, kata mereka berdua.

Dan, spot kebanggaan orang Batam adalah? Tarrraaaaa.....Hollywood Hill nya. Itu tuh, di bukit yang ada tulisan Hollywoodnya, tapi kalo di Batam
tulisannya "welcome to Batam".

Dengan bangga ella menunjukan bahwa kalo ke Batam wajib hukumnya buat foto-foto di sini. Dan, sayapun mematuhi perintah itu dengan foto-foto!!

Puas. Puas. Puas. Hati seneng riang tak terkira deh pokoknya.

Lanjut petang menjelang malem, kamipun meet up dengan Tuty. Makan-makan, ngobrol-ngobrol, foto-foto dan jalan-jalan sampai malem,

Puas. Puas. Puas.

udah ketemu ella, tuty, akhirnya dipungkasi dengan ketemu Kamal. Makin pecah deh sosana. Apalagi kamal, orangnya nyablak gak karuan-karuan, jadi lengkaplah keriangan hari ini.

Kamal

menjelang pukul 10 malem, pisah-pisah sama ella dan Tuty.

Dan keriangan saya lanjutkan bersama Kamal.

Kami nongski di Harbour Bay, salahsatu pelabuhan Ferry guna menyeberang ke Singapura. Tempat ini di malam hari, sedikit mirip dengan Jimbaran Bali. Di Pinggir laut,  lalu ada ombak-ombak kecil dan di lintasi pesawat terbang setiap saat. Mirip dikit kan? tempatnya asik, anginnya sepoi-sepoi plus live band. Keren deh.

Namanya tempat nongkrong, pasti jualan makanan juga.
Menunya juga variatif. Selain seafood juga ada makanan standar indonesia lain, semisal nasi goreng, mie goreg, dan teman-temannya.

Sebenarnya kalo wisata malam di Batam, ada sejumlah spot menarik bagi penyuka hiburan malam. Tapi saya ga tertarik. Saya memilih untuk ke tempat-tempat eksotis guna memandangi lampu-lampu se antero kota Batam. Keren. Karena di beberapa bagian, kontur tanahnya ada yang berbentuk perbukitan yang bisa memandang apa aja yang ada di bawahnya.

Huufttt.........ngantuk. Cape, bergerak menuju hotel aja deh kalo gitu. Ssssttt.....ditraktir Kamal ini hotel buat saya. Baik banget. Makasi Kamal....

====

Hoooaaam........harus bangun. walau sebenarnya ga rela meninggalkan kasur empuk.

Kebut-kebutan sama waktu. Hari ini mau melanjutkan penerbangan ke Padang, jam 4an.
Dan agenda plesiran hari ini bareng Kamal adalah:
1. Jembatan Barelang
2. Kamp Vietnam
3. Kawasan Industri Batam
4. Kantor Kamal
5. Toko Hape
6. Jajan oleh-oleh

Usai sarapan segunung-gunung, kami langsung ngacir. Batam itu keren deh. Walau banyak pohon tapi kesannya masih jauh dari adem, ga tau deh kenapa.

Terik aja. Sosana lalulintasnya, ramai lancar dan ga ada macet. Tiap dua atau 3 kilometer pasti ketemu pusat jajan, pasar tradisional, mall, hotel atau tempat nongkrong. XXI, 21, starbucks, Inul, Diva, Mcd, KFC, CFC, Texas, dan temen-temen, ada dah pokoknya. Jadi anak Jakarta ga usah
boring kalo ke Batam deh. Emang Padang, hih!

Saya bersyukur banget diajak jalan Kamal ke kawasan Industri di Batam. Namanya, Batamindo Industrial Park. Kata Kamal, dulunya ini merupakan kawasan industri terbesar di Indonesia, sebelum adanya kawasan Industri di Cikarang, Jawa Barat.

Emang gede sih, rapi, resik dan bersih. Ada mess yang bagus buat karyawan jomblo.
Dan setiap hari, slalu ada seleksi penerimaan karyawan baru. Seru kan. Dan akan sangat ramai bila jam pulang kerja dan libur.


Perjalanan kami lanjutkan ke landscape paling terkenal dan wajib dikunjungi. Gak ke Batam kalo belum ke sini, begitu pesen menggoda dari orang Batam.

Kami mengarah ke icon paling tersohor. Jembatan Barelang.

"Barelang itu singkatan dari Batam Rempang Galang,"

Maksdnya mal?

"Jembatan tersebut menghubungkan tiga pulau yaitu Pulau Batam trus Pulau Rempang dan Pulau Galang,"

Dan tau ga sih kalo jembatan ini enggak berjumlah satu doang, bukan yang saya kunjungi ini aja tapi enam buah. Kan menghubungkan tiga pulau.

Masing-masing diberi nama:
1. Jembatan fisabillah
2. Jembata Nara singa
3. Jembatam Raja Ali Haji
4. Jembata Sultan zainal Abidin
5. Jembata tuanku tambusai
6. Jembatan Raja Kecik.

Cuman yang terbesar adalah jembatan fisabillah, jembatan yang saya datangi. Kalo kata saya sih, ini jembatan ramping ya tapi gagah. Pembangunan jembatan butuh waktu enam taun dari 1992-1998, menghabiskan kepeng 400 milyar rupiah. Jembatan barelang juga disebut jembatan habibie yang merupakan pilot project berteknologi tinggi dan melibatkan ratusan insinyur lokal dan tenaga ahli dalam negri. Ga melibatkan satupun orang luar. Heboh ya.

Cukup ya bo info soal jembatan barelang. Karena pada dasarnya saya ga gampang kagum sama peradaban modern, jadinya ya biasa aja. Gamang malah, tinggi banget, udah gitu anginya kenceng dan kalo melihat ke bawah ngeri. Arus lautnya kuat. Bisa sih buat bungy jumping kalo minat. Tapi kalo kata Kamal, jembatan ini suka dijadiin objek bunuh diri paling favorit seantero Batam. Katanya...

"Ki, gua mau ajak lo ke kamp vietnam!" ajak Kamal kemudian.
"Apa?"
"Bekas kamp pengungsi vietnam di sini,"

Sejenak saya berusaha mengingat-ingat. Kalo ga salah pernah baca, dan yang nempel di otak saya cuman satu doang. Kalo, dulunya salahsatu pulau di Batam
pernah dijadiin lokasi penampungan pencari suaka dari vietnam. Dan...

"Ayuuuk!"

Saya paling antusias kalau sudah bahas sejarah. Heheheh....
"Agak jauh sih, takut ga keburu. satu jam dari sini,"

Saya kemudian melirik arloji dan kemudian menghitung-hitung durasi agar tak ketinggalan pesawat. jam setengah 4 saya sudah harus di bandara.

"Cukup kok, ayuk!"
Namun kamal kembali mencermati hitung2an saya.
"Dua jam itu pulang pergi, belum lagi foto-foto, karena rugi kalo ga foto-foto dan mengunjungi beberapa lokasi pengungsian, dan kuburan mereka,"
"Ayook mal, keburu kok. palingan foto-foto bentar doang mal, yuk!" rayu saya manja. Hahahaha najis...

Kamal menyangggupi.

"bener ya ga lama-lama,"
"iya, kan belum tentu gue kembali lagi ke sini"

Kamipun masuk mobil dan bersiap. Tapi....tampak jelas keraguan di wajah kamal,

"enggak ki. Gak akan keburu, gue yakin. Mana bensin gue ga cukup, mana SPBU cuman satu jelang ke sana, dan belum tentu juga BBM nya ada.

 Gue serius, gue udah beberapa kali kesana, dan ga seru buru-buru," sebut Kamal lagi.

Hmmm......oke fine. Kita balik kanan. Meski sedih, tapi ya udah bener juga sih, kalau cuman demi foto-foto saya ketinggalan pesawat, ga impas banget malah.

ok bai.
===

Kuliner Batam

Namaya di rumpun melayu, saya ga berharap banyak akan menemukan makanan baru enak dan ricki banget. Standarlah ya. Jadi ketika mau ke Batam, saya mah cuek bebek aja soal makanan. Apa aja boleh yg penting halal dan kalo bisa ditraktir, hihihihi......

Dan keinginan saya ternyata di denger Tuhan. Kamal mengajak makan siang. Katanya saya harus coba sop tulang.

Namanya sop tulang Cirebon, di daerah Sekupang. Ah, palingan biasa aja, standarlah.

Lagipula, denger kata tulang aja makin bikin ga selera. Ya udah, namanya juga di traktir. Namun ternyata, salah besar sodara-sodara. Endes banget. penampakannya juga ga seserem yang saya kira. Seger. Seporsi 15 ribuan. Kalo ke Batam, ini wajib dicoba. Jangan sampai enggak.


Nah kalo bicara oleh-oleh, mmm....apa ya?
1. roka. Coklat impor singapura-malaysia yang ada di Batam. Halal.
2. cake pisang. Cake pisang paling terkenal beli aja di kawasan Nagoya Hills.

===

Lucky Plaza

Jika cari gadget canggih keren dan murah disinilan tempatnya, Lucky Plaza. Sebenarnya ga plaza-plaza banget sih, kek pasar dengan jejeran toko-toko dan konter hape biasa. Saya yang hampir terdoktrin dengan kalimat "elektronik dan gadget bisa dapet murah kalo beli di Batam," mencoba untuk iseng nanya-nanya.

Kalo Kamal justru emang pengen beli gadgdet Asus seri terbaru. saya enggak. jalan-jalan aja. Sambil nemenin Kamal, saya nanya-nanya lah ke koko di konter.

"Ko, ini baru apa seken?" tanya saya menunjuk iphone.
"Ini baru semua, ga ada ayang seken," jawabnya ramah.
"ini iphone brapa?"
"iphone 5,"
Lalu dia menyebut speknya, dan saya lupa brapa memori ext dan internalnya.
"Berapaan ko?"
"2.2 juta,"

Wow, murah amat. iphone 4 aja di ibox 4 juta, apalagi ini 5. sayapun curiga, dan...

"Murah amat ya ko, ori ini?"
"Barang rekon mas,"

WOW!

no comment deh.

Meski demikian, jangan khawatir, banyak kok yang jual barang ori dengan garansi resmi. Gak semuanya. Sebut kamal memastikan.
===

Usai jajan sedikit oleh-oleh dan segunung oleh-oleh gratis dari Kamal, kamipun menuju bandara hang nadim. Bandara sepi-sepi nyebelin.

Jadi rencana semula:

1. Jembatan Barelang
2. Kamp Vietnam
3. Kawasan Industri Batam
4. Kantor Kamal
5. Toko Hape
6. Jajan oleh-oleh

Hanya terealisasi nomer 1, 3, 4, 5, 6 dan lewat aja di mall nagoya hills yang tersohor se Batam.

Udah deh, puas banget, foto-foto dan kamipun pisah. Huufffft, makasi ella, emil, tuti, kamal, maaaaci semuanya. Sayapun memejamkan mata, pengen bobo
dalam durasi 55 menit penerbangan Batam-Padang.


Puassssssssssssssssssss deh pokoknya!

PS: Niat baik insya Allah efeknya juga baik. Caya deh.....



Komentar

  1. "Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 9 games
    ayo mampir kemari ke Website Kami ya www.arenadomino.com

    Wa :+855964967353
    Line : arena_01
    WeChat : arenadomino
    Yahoo! : arenadomino"

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKK: Mandiin kucing, beneran bisa mendatangkan hujan??

Disaster of Bulu Hidung....

PACAH TALUA !