Selat Karimata.....Day by Day (bagian 12)
Usai subuhan jam 5an, gw melangkah ke luar kamar, lalu ke deck.
Samar-samar fajar pagi menerangi ufuk timur.
Ombak kelihatan gak se heboh semalam. Udah tenang. Air laut udah ga sebiru kemarin. Agak butek.
Itu tandanya, sudah dekat dengan muara. Air dari daratan udah sampai ke laut gitu.
Ugh, semalam jangan ditanya. Tidur ga nyenyak. Kebangun terus.
Berayun-ayun kek numpang bobo di ayunan dedek bayi.
Kagak bisa telentang dengan tenang. Ke geser ke kiri ke kanan terus. Agak maonggek-onggek senek.
Tengkurapun demikian, diombang-ambing kek masa depan gw!

Inilah ranjang gue.......
Gak sampai kepental sih, cuman ayunannya kuat. Paling kuat dari 10 malam sebelumnya. Sepertinya ketinggian gelombang 3-5 meter keknya.
Pernah semalem liat air laut melompat ke galangan dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Bussssssshh......!
Airnya loncat kak dari laut ke galangan.
Takut barbie, wkwkwkwk....
Namun pagi ini hatiku seneng-seneng serem.
Seneng, bentar lagi bakal ketemu daratan. Katanya sih jam 11siang udah masuk di Muara teluk kumay, kalimantan tengah.
Yah semoga aja.
Seremnya, deg-degan, soalnya mimpiku aneh-aneh aja semalam ini soal keluarga dan mama. Mungkin aku terlalu mengkhawatirkan mereka. Makanya. Tetaplah berprasangka baik kepada Allah swt.
Deg-degan lagi, dari kumay ke jakarta naik pesawat, 1 jam 15 menit. Duh. Ke selat karimata naik kapal dalam rangka evakuasi lanjutan jatuhnya pesawat airasian QZ8501. Kepikiran dong tentu saja, takut pesawat gw knapa-knapa gitu. Duh.
Tetaplah berprasangka baik kepada Allah swt.
Ngantuk ah. Tidur pagi dulu bentar, sambil menunggu hape bisa nangkep sinyal !
Haiiiiii...ya!!!
Menjelang jam 10 kebangun. Gara-gara bandi maen ke kamar dan ngobrol sama rebong.
"Eh lo udah dapat sinyal blom?"
"Udah, ntar aja deh nunggu penuh,"
Hah! Sinyal??
Katanya jam 11 udah mau deket-deket muara?
Begitu mereka selesai, gw langsung menghambur. Naik ke ruang kemudi. Dan bener aja, hape gw langsung mendapat sinyal!!
Horeeeeeee....selamat datang kehidupan!!
Captain, Pak Untung, Pak Latief, Pak Kaban dan yang lainnya, sibuk dengan gadget masing-masing.
Dan, orang yang pertama gw telpon adalah kakak-emak di Padang. Kangeeeeeeen banget!!
Trus:
2. Ferry jarjis, the boy next door yang mau ijab kabul besok.
3. Kantor. Minta tiket balik. Naik kalstar jam 1.
Beres telpon-telponan. Pak untung manggil.
"Eh ini enaknya dibikin gimana ya critanya, pencarian ditunda sementara gitu?"
Haphaphap....rembukan selesai. Lalu Pak Untung sepakat di doorstop, dengan latar belakang kru di belakangnya. Kerja dululah sebelum merayakan kemenangan tiba di daratan.
Gila. Daratan semakin tampak jelas. Saya dan bandi, ga sabaran. Melihat daratan rasanya seperti menemukan rumah!
Bahagia tak terkira sudah.
Saya, audry, rebong, bandi pada maju ke dek, lalu teriak-teriak liat daratan!!
Hahahaah.....kek bajak laut cemen yang balik kandang deh kita, hahahahah....
kestanan melihat daratan
Foto-foto ganteng terus saking senengnya. Gw kan gitu ya, ngambek aja difoto cakep apalagi pas hati riang, guantengggg!!!

Ehem...
Hahahah....akhirnya kapal semakin dekat dengan muara dan masuk ke pelabuhan kumai.
Pelan tapi pasti. Sungguh senang, dadah-dadahan melihat daratan asing, di negri sendiri. Rasanya gimanaaaaa gitu.
Foto-foto terus dong.
Sodara, sunggguh hati ini sukar disuarakan, betapa senangnya bertemu dan melihat daratan. Melihat Ada tanah, pohon, rumah, kendaraan, burung-burung, kok rasanya seperti di film gravity yak?


12 hari ngapung, apa yg ada dibenak kamu semua? Okelah sehari dua hari, masih bisa enjoy. Tapi gw yakin lebih dari 3 hari, disaat semua sudut kapal dan orang-orangnya udah lu kenali, pasti rasa jenuh mulai dateng. Ya kan?
Siang malam melepas pandangan ke samudra, hanya melihat laut dan merasakan angin yang kencang. Gimana enggak bosan? Buat pria dinamis statis kek gw, jelas itu meremukkan asa!
Gila, daratan Kalimatan dari kejauhan masih setipis garis aja udah bikin seneng naujibillah.
Loncat-teriak-foto foto terus dah.
Di deket kemudi nahkoda (haluan), ada teropong. Saya mengambil dan mengintip daratan. Duh....ga akan lama lagi.
Sinyal udah dapet. Semua kru dari yg level ABK hingga manajer sibuk dgn hape masing-masing. Bicara dengan seseorang di seberang sana.
Saya asik foto-foto sama bandy, rebong dan audrey. Merayakanlah, hahahah....
Dan akhirnya darata itu memang ada. Pelan namun pasti kapal mulai masuk muara, trus ke dalam trus ke dalam.
Muaranya exotis lho. Berkelok-kelok, bahkan ada sebuah sudut daratan yg cantik banget, berpasir putih dengan naungan cemara kipas. Banyak bungalow. Artinya, udah dikelola lah.
Foto-foto dong, heheheh

Noh...di belakang gue muaranya, berpasir putih
Kapal terus belok belok terus ke hulu. Gilaaaaaaa......muara sungai yang cantik dan sekaligus sibuk. Pelabuhan panglima utar, kumai, kalimantan tengah.
Ugh, speechless bradeeeeeeerrrrr! Akhirnya daratan itu ada.
Kamipun sibuk telpon kantor, kirim-kirim gambar-naskah berita terakhir dari penghentian sementara operasi pencarian airasia qz8501 di karimata.
Pak untung bilang, tim akan balik lagi ke TKP 20 atau 21 februari, ketika ramalan cuaca disebutkan sudah baik dan gelombang tak lagi ganas.
Hasil evaluasi misi ke dua ini adalah:
14 jenazah, 1 diduga pilot.
Instalasi jack up balloon dan lifting bag bakal dipasang lagi di badan pesawat. Utk selanjutnya dibawa ke kumai. Semoga deh. Soalnya, berat dan butuh biaya besar keknya.
Trus lo bakal balik lagi gitu ki tanggal 20?
Gak, makasi. Hahahah....di darat jauh lebih baik. Segala-galanya.
Kapal crest onyx buatan Caina ini kemudian berhasil merapat di pelabuhan.
Matahari sore Kalimantan tengah menerpa dengan hangat. Ga lama kemudian terdengar azan ashar, utk pertama kalinya setelah 12 hari.
Merapat di Pelabuhan Kumai, Kalteng
Sosana di Pelabuhan sore itu
Ugh, darat banget!
"Bang, waktu kumai sama gak dengan jakarta?" Tanya saya ke wartawan lokal.
"Sama bang,"
Asharan dulu, kelar kirim-kirim gambar dan naskah, kamipun plesiiiiiiiiraaaan!
Menginjakan kaki di tanah. Hahahh...
Injakan pertama itu luar biasa lho pemirsah. Foto-foto dong.
Jangan fokus di jempol ya......
Sukar dituliskan dalam kata-kata. Gw fotoin itu kaki kiri gw yang pertamakali dapet giliran nginjek daratan, daratan kalimantan tengah yang teryata ga sekaya kalimantan timur dan kalimantan utara.
Ssstt...ada gosipnya ya setelah tulisan ini.
Berjalan cepat di daratan, melompat-lompat indah, menyadari dan menikmati bahwa ini adalah daratan.
Hal berikutnya yang kami lakukan adalah:
1. Ngebakso
2. Mijit
3. Jalan-jalan di pasar kumai
4. Foto-foto
Hahahahahah...
--
Fakta dan gosip seputar kehidupan di pelabuhan kumai, pangkalan bun, kabupaten waringin barat, kalimantan tengah:
1. Kumai itu bukan nama pelabuhan secara resmi. Kumai adalah nama kecamatan. Nama pelabuhannya adalah, pelabuhan panglima utar.
2. Panglima utar adalah sosok pahlawan lokal setempat dalam mengusir Belanda dulu.
3. Kehidupan di sekitar pelabuhan layaknya kota pelabuhan, banyak dihuni oleh warga pendatang. Mulai dari sopir, tukang ojek, pedagang rata-rata mereka warga transmigrasi dari jawa dan madura di zaman Soeharto dulu.
4. Yang dayak asli sulit banget menemukannya. Karena mayoritas penduduk Pangkalan Bun dan Kecamatan Kumai, ras jawa.
5. Saya udah keliling ke pasar-pasarnya, belum nemu Rumah Makan Padang. Hahahah...
6. Oleh-oleh khasnya adalah apalagi kalau bukan batu akik, kecubung.
7. Batu kecubung khas dari sini berwarna ungu. Semakin tua ungunya semakin mahal. Sebesar kerikil batu mentahnya mulai dari 20 ribuan. Murah apa mahal ya?
8. Ada juga batu kecubung kopi dan teh, yang warnanya menyerupai kopi dan teh ketika diseduh. Harga sama dgn kecubung ungu.
9. Ada yang masih mentah dan udah jadi. Terserah beli yang mana.
10. Soal makanan? Ga ada yang spesial selaib bakso-baksoan dan kerupuk udang. Di Jakarta juga ada kok.
11. Pak Hilman, driver sewaan kami bilang gini "untuk wisata malem, disini banyak siswi-siswi yang tersedia. Ada yang SMA ada yang SMK. Jadi ga heran, banyak kasus hamil muda disini,"
Wow ya????!!
12. Kalimantan Tengah ini secara umum SDA nya ga se heboh Kaltim dan Kaltara yang kaya tambang batubara dan tembaga plus emas.
13. SDA andelan kalteng hanya dari hasil kebon aja, umumnya sawit.
14. Ibukota Kalteng adalah Palangkaraya, 12 jam lebih dari Pangkalan bun atau kumai.
Udah segitu doang yang berhasil gw inget, heheh...
Berikut foto-foto suasana di Pelabuhan Kumai sore itu
Audrey....
--
Usai menikmati petang yang indah di pasar kumai, kamipun balik ke kapal.
Rombongan media memutuskan untuk langsung packing dan check out dari kapal. Kami putuskan untuk bermalam di hotel saja, menyewa mobil dan plesiraan hingga take off besoknya.
Setelah menyepakati harga sewa mobil dan menemukan hotel terbaik, usai magrib kamipun beberes.
Ugh, sedih juga meninggalkan kamar yang telah memberikan banyak mimpi-mimpi aneh selama ngapung.
Sedih juga lipat gulipat. Akupun foto-foto untuk terakhir kalinya dengan kamar dan beberap sudut kapal yang selalu jadi tempat favorit ketika galau dan rindu daratan melanda.
Ugh. Pisah dengan dua org roommate yang baik. Dan mereka masih akan ngapung hingga akhir Februari #tarikingus
Hap hap hap, packing beres, saatnya menyeret koper dari lantai 3 kapal ke darat.
Setelah semuanya beres, kami pamit dengan beberapa kru yang kebagian tugas jagain kapal. Sisa kru lainnya, pada jjs ke pangkalan bun malam ini.
Judulnya perpisahan sambil makan duren bro.
Setelah pisah-pisah, foto-foto, tuker-tuker PIN bebe, dadah-dadahan, mobil kami langsung tancap gas ke Pangkalan Bun.
Yihaaaaaa, malam itu hati kami senangnya tak terkira. Meski sejujurnya, gw streeeees!
Lha stres knapa?
Stress mikirin mau naik pesawat!
Hiks. Iya, trauma naik pesawat.
Palagi tadi siang dapet kiriman link berita "anak indigo meramalkan akan ada lagi kecelakaan pesawat di indonesia periode januari-maret"
Bikin stres ga sih itu?
Menurut ngana?
setelah makan malam yang seru dan hebohnya pesta duren, kami punPisah-pisahan usai pesta duren dengan semuanya.
Hiks jadi sedih. Rasanya udah seperti sodara. Pak Untung, Pak Kaban, Pak Latif, Captain (muka NTT banget) tapi muslim, dan semuanya.
Setelah dadah-dadahan, kamipun ke hotel. Tapi keknya pesta masih berlanjut deh. Karaokeaaaaaan!!
Emang sih ga ada inul atau sejenisnya, tapi karaoke club milik hotel ini seenggaknya cukuplah menghibur kami, para pelaut cemen ini.
Ya sudah karaokean sepuasnya sama captain yang baik hati dan selalu mentraktir sejak tadi. Wkwkwkwk...
Tapi sejujurnya masih ketar-ketir karena besok mau naik pesawat, di jalur yang sama pula dengan TKP ilangnya airasia QZ8501!
Dan malampun makin larut. Gw+audrey memilih tidur, biar besok fresh untuk shopping race. Heheheh...
Sementara rebong+bandi, gaul sama pelaut sampai pagi. Ngapain aja? Hmmm....
Wish: semoga pesawat besok lancar dan selamat, aseli takut banget. Kepikiran terus. Tidur kebangun, tidur kebangun, resah dan gelisah....
#bersambung










Komentar
Posting Komentar