Get Married....se lah surang e!

"Den mkn kl ndak ado halangan n kl lai cocok paretongan manjalang puaso nikah yuang......baralek sudah rayo"

Kalo ditranslate artinya kurang lebih gini

"Saya mungkin kalau tidak ada halangan dan ada mufakat menjelang puasa mau nikah Yuang, resepsi sesudah lebaran"

Begicuuuuu....

Ini adalah sms yang masuk di hape butut saya dengan time : 03/07/2011 12.02 PM.
Seketika alam bawah sadar saya merespon dengan... IRI. DENGKI. FASIQ. NIFAQ. MURTAD. masih ada lagi? Masihhhhh, BAHAGIAAAAAA....

Lho kok?

Iya, masalahnya yang ngirim sms itu orang deket dan baik lagi sejak 10 tahun belakangan ini akan segera menikah. Padahal, sebelum menerima sms
ini saya lagi kerja, biasa deh. Sebelumnya juga otak saya masih normal, kalbu saya juga masih Islami banget, terlihat dari
rona muka saya yang 'anak pesantren' banget hari ini. TEDUH. Lalu sontak berubah layaknya muka mayat seorang "pemakan hak anak yatim", PENUH BELATUNG!!!

Gimana enggak coba, kita seumuran, kita sekampus, sekelas, sepergaulan (meski saya sedikit lebih metrpolitan sih...hehehehe), sepermandian, dan seper seper yang lain
MOSO UDAH BERANI2NYA MELANGKAHI SAYA !!!!! Ga bisa, harus ada perhitungan dulu, harus ngasi sesajen dulu ke gw, enak ajah!!!

Hahahahahhaah....sohib terbaik saya, kami berteman begitu sangat okeh, dan beliau mau menikah ceritanya di bulan Juli ini, sebelum lebaran. Begitu informasi
aktual yang barusan saya dapat dari beliau. Siapa coba yang ga sirik, iri dengki dan bahagia kek saya ini bilamana (cieehhh bilamanaaa...) karib dan rekan sebaya
terbaik kita mau menjalankan sunnah rosul? Pasti dong kek apa yang saya alami sekarang, dosa banget deh kalo boong? Apalagi saya juga masih belum jelas, mau nikah apa
gak, hayhayhay.....enggak, maksudnya mau menikah sama sapa gt.

"Mau nikah kok, insyaA pasti. but, i still dont know who realy she is....and where she is..."
"Makanya cari dong!"
"Dicari kok, cuman gak ngotot!"
"Pantesan, mestinya ngotot dong! Udah sepuh tau kamu!"
"Tau. Saya masih penasaran sama cita-cita saya ini dan masih akan terus berusaha mewujudkannya"
"Sampai kapan coba, cape deh!"
"Ada batasnya kok, dan kamu gak perlu tahu!"
"Idih, kalo gak kesampaian2 gimana coba? Bisa gila tau gak lo?"
"InsyaA gak akan gila,"
"Pede bener. Trus?"
"Apanya yang terus?"
"Rencana nikah monyoooong!!"
"Tenang, paling tua saya merit umur 26!"
"Jiaahhhhhh........mule deh !"
"Paling tua 32, enam tahun lagi!"
"Hahahahahahha....."
"hahahahahahahah..."

"Lo kok ikutan ketawa, harusnya saya aja dong, kan ini idup saya?"
"Ga bisa dikasi nasehat lo ya, soal beginian,"
"Bisa, ini nasehat lo saya dengerin dan jalankan, tapi kasi saya sedikit toleransi, karena idup saya dan kamu gak sama"
"Pastinya lah beda, dan seharusnya lo jadikan motivasi biar perbedaan kita gak tlalu mencolok,"
"Mencolok? Kamu itu sudah meraih cita2 kamu, at least idup kamu dari segi financial udah secure, sampai mati aman, dengan gaji puluhan juta rupiah
di instansi yang super mapan. Nah guaaaa?"
"Lo tau gak, rejeki itu gak berpintu. Bukannya lo penasaran banget dan ingin membuktikan kalau menikah itu akan mendatangkan super rejeki yang tiada terkira seperti
khotbah yang lo denger saban pagi?"
"Ho oh"
"Bukankah lo ingin membuktikan dengan menikah lalu punya anak rejeki itu akan datang lagi dalam jumlah yang tak terkira?"
"Ho oh"
"Dan bukankah lo udah capek mencuci, menyetrika?"
"Yeeeee......!"
"Dan bukankah elo sebegitu siriknya meliat pasangan muda menenteng anak kecil ke mall di akhir pekan, karena saking lo pengen begituan juga?"
"Ho Oh,"
"Ngotot dong dari sekarang broooooo!"
"Gak bisa,"
"Bisain dong!"
"Heh, saya mau meraih cita2 ini dulu, tenang deh saya ngasi batas kok, sampai suatu hari saya bilang, saya gagal go international,"
"Agnes melulu yang disindir!"
"Nyindir gimana, doski ada benarnya kok. Dan kita sama2 menguatkan diri bahwa dengan kerja keras dan fokus, barulah mimpi kita terwujud!"
"Iya deh,"
"Eh sekarang saya nanya ke kamu, karir kamu yang mapan begini bukankah didapat sebelum kamu menikah kan?"
"Iya, itu kan takdir gw,"
"Saya ga percaya takdir!"
"Eeh ga boleh, itu sama aja dengan mengingkari rukum iman yang ke enam,"
"APa tuh?"
"Muka lo baskom!!"
"Oh itu, tau sih"
"Harusnya lo harus paham, jika kita sudah berusaha mati2an namun hasilnya masih jauh dari harapan, itulah nasibmu, takdirmu dan kamu harus menerimanya dengan segala
hikmah yang bisa dipetik,"
"Timun kaleeee...dipetik"
"RICKI STOP!!!!"
"Sorrry sorryyy......bro. Okeh, boleh saya fokus dulu untuk sekian lama buat berjuang lagi?"
"Boleh, dan wajib terus berjuang. Tapi jangan kelamaan, keburu gak laku ntar...."
"Iya ya......susah juga ntar!"
"Nah sekarang seperti lagunya Sherina, .....


"""""Jangan menyerah ku disini
Genggam erat tanganku.....
Jangan sembunyi ku disini
Genggam erat jiwakuuuuuuuuuuuuu huooooooooooo.............."

(Sherina: Ku disini)

Demikianlah dialog bathin saya, setelah mendapatkan sms 'MAUT' dari LINCAH BUDI PRASETYO.


Dan, seketika itupula saya membayangkan PASTI betapa indahnya idup temen saya ini jika mereka sudah menikah dan menjalankan ibadah puasa bersama. Sedangkan, single
aja, saya sering termewek2 sendiri menyaksikan betapa indahnya ramadan....ALLAHUAKBAR!!

Mereka bisa sahur bareng, berbuka bareng, tadarus bareng, tarawih bareng, bahkan salat Ied bareng sambil bercanda riang tawa...duhhh Indahnya Ya Tuhannnn!!!
Membayangkannya aja sungguh bikin bulu kuduk berdiri......apalagi mengalaminya, gak cuman bulu doang kali yang berdiri........hihihihih,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKK: Mandiin kucing, beneran bisa mendatangkan hujan??

Disaster of Bulu Hidung....

PACAH TALUA !