sebuah pengabdian












Hari rabu (6/5) sampai minggu (10/5) kemarin gue ambil cuti. samasekali ga berativitas terkait pekerjaan, entah itu di A, B dan C....

Gue jagain mama di rumah aja. Mama sakit jantung dan hipertensi. Penyakit mama diketahui pertama kali sejak dua tahun lalu, dimana keluhan utamanya adalah dada sering sesak, serasa dihimpit gajah dan perut rasanya kejang menghujam ulu hati....tentunya sering pusing dan gampang marah, maklum di keluarga ada riwayat hipertensi.

Empat hari itu adalah masa dimana gue menganggap cuti ini adalah masa jihad. Jihad terpenting adalah melayani orangtua ketika sakit. Begitulah perspektif gue ke mama selama ini, tanpa melupakan positioning papa tentunya.

Sebelum keputusan cuti ini diambil, mama udah sering kambuh, trus baikan dan kambuh lagi. Tak tenang, was-was dan terus tertekan begitu perasaan selama ini. Nyaris gue ga bisa menjalankan kerja dengan total dan fokus seperti biasanya.

Tanpa tedeng aling-aling gue masukin surat cuti. Namun terlepas dari semua masalah selama gue cuti, yang namanya cuti tahunan kali ini gue rasakan cukup tegang. Tegang karena was-was memantau perkembangan kesehatan mama, apalagi ketika down....oh my god!!

Hari-hari siang gue habiskan dengan mencek kondisi tensi mama dengan bantuan sepupu gue bernama Ijal, yang kebetulan lagi berkuliah di ilmu keperawatan. Kehadiran sepupu ini bener2 membantu sekali. Setelah pagi atau siang atau malam mencek tensi, gue nyuapin makan mak, sambil terus bercerita mengenai hal2 lucu dan tengil mengenai pengalaman gue selama jadi penyiar.

Selesai nyuapin, bantuin minum obat, sebelumnya beli obat di terandam kalo udah habis. Siang2, cerita2 lagi sama mama dan papa, kadang disibukan dengan menelpon sang ahli pengobatan alternatif di Solok. Iya, selain brobat medis, mama juga dibawa ke alternatif.

Kadang, saking was-wasnya ikutan tidur2an di kasur sebelah kasur mama. Begitu terus, kadang masak makanan sendiri, perawatan (kebetulan ada waktu luang) dan tentu saja bobo siang, jadi rutinitas belakangan ini.

Gimana soal makanan? Yup, jangan ditanya, hampir tiap lapar gue makan dengan porsi dua piring nasi plus buah2an. Bakal gemuk gue nih, sehabis cuti. makan enak, tidur nyenyak, meski sosana hati sebenarnya diliputi ketegangan...

Wah, hari trkahir cuti, rasanya kondisi mama kian membaik. tapi minggu siang, tiba2 mama down lagi, dan ga tau ah....semoga bagus lagi, karena pas minggu sore mama udah baikan lai setelah minum catropril, obat penurun tensi yang dosisnya lebih rendah dibanding interpril.

sampai hafal nama2 obat ya, itulah pengalaman plus selama jagain mak. Dan tak lekas panik kalo mama tiba2 kambuh, itulah hikmah kecilnya. Sementara hikmah besarnya, gue makin dekat sama beliau, kendati sejauh ini gue adalah anak paling terdekat sama beliau..

itulah sepenggal ketegangan dan ketenangan yang gue dapat selama masa cuti ini. Gue ga mau berandai2...tapi demi ketenangan hati dan berbakti kepada orangtua, RASANYA UNTUK MELEPASA PEKERJAAN SELAMA INI GUE IKHLAS AJA....KARENA INI MENURUT GUE ADALAH JIHAD....

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KKK: Mandiin kucing, beneran bisa mendatangkan hujan??

Disaster of Bulu Hidung....

PACAH TALUA !